Houston – Inspektur Jenderal Paul Martin, dari badan antariksa Amerika Serikat (NASA), mengatakan situs lembaga tersebut 13 kali dibajak pada 2011. "Pembajakan dapat membahayakan keamanan Amerika Serikat," ujarnya, Kamis 8 Maret 2012.
Martin akan bersaksi di depan Kongres untuk membeberkan pelanggaran yang dapat berpengaruh pada sistem keamanan negara. Pada November 2011 NASA menemukan pelanggaran yang merusak sistem jaringan di situsnya yang berhubungan dengan laboratorium jet NASA atau Jet Propulsion Laboratory (JPL).
Pembajakan tersebut berbahaya karena jaringan itu mengatur pengoperasian 23 pesawat ruang angkasa, termasuk panduan dan misinya ke ruang angkasa, seperti misi ke Planet Jupiter. Hasil penyelidikan mengungkapkan pembajakan diakses dari Cina.
Martin menuturkan pembajak atau hacker memiliki akses penuh untuk masuk ke dalam sistem jaringan. Mereka bisa memodifikasi, membuat, dan menghapus file yang sifatnya sensitif. Bahkan dapat membuat akun registrasi baru dan mencuri data penting.
“Investigasi menunjukkan, perusak sejak awal menargetkan pembajakan terhadap JPL,” ujar Martin. Dalam serangan lainnya pembajak masuk ke sistem yang bersifat rahasia dengan membajak akun milik 150 karyawan NASA. Sejak 2010, menurutnya, ada ribuan kasus pencurian komputer di lembaga tersebut.
Pada komputer dan netbook yang dicuri tersebut terdapat kode bagi pengendalian ruang angkasa. “Data yang hilang bahkan termasuk penjelasan pergerakan rasi bintang,” ujar Martin.
Namun Martin menyesalkan NASA bergerak terlalu lambat dalam menyelesaikan masalah ini. Juru bicara NASA mengatakan akan melakukan rekomendasi dan penanganan serius.
“NASA bekerja sama dengan pihak IT (Information and Technology), dalam menangani sistem pengoperasian yang terkait dengan data penting,” ujar juru bicara Michael Cabbagehe.
Ref : Tempo.co, 08-Mart-2012
Share article:
0 komentar:
Post a Comment
Silakan masukkan komentar anda