Pengguna di Cina telah mulai mendapatkan pesan tersebut, kata seorang mantan wartawan yang pernah bekerja di Beijing. "Saya mendapat peringatan ini tiga kali," kata Mei, yang meminta untuk diidentifikasi hanya dengan nama depannya untuk alasan keamanan.
Prihatin bahwa peringatan itu sendiri adalah sebuah upaya untuk pembajakan account, dia memasang sebuah pertanyaan dalam sebuah kelompok tertutup Google. "Sejauh ini, sekitar sepuluh dari kita telah menerima pesan yang sama, beberapa dalam bahasa Cina, beberapa dalam bahasa Inggris," katanya. Kelompok ini memiliki sekitar 200 anggota.
Beberapa orang, kata Mei, tidak terkejut karena mereka memiliki pengikut yang mencurigakan di Twitter atau Google. Tapi, ia mengatakan, ia terkejut mengetahui dia termasuk yang disasar, padahal dia sudah pensiun dari profesi jurnalis.
"Saya meninggalkan industri ini sekitar tiga tahun lalu, pada tahun 2009, dan meninggalkan Beijing. Saya sangat terkejut bahwa saya masih merupakan target mereka," katanya.
Google tidak secara langsung menuduh Cina berada di balik peretasan ini, tetapi perusahaan ini telah bertentangan dengan Beijing di masa lalu menyangkut kontrol penggunaan Internet.
Google menolak untuk mengatakan bagaimana bisa mengatakan bahwa pemerintah berada di balik upaya ini. "Kita tidak bisa masuk ke perincian tanpa memberikan informasi," kata Eric Grosse, Wakil Presiden Rekayasa Keamanan Google, dalam website perusahaan.
Menyampaikan peringatan bukan berarti account pengguna telah digangsir, kata perusahaan itu. Tetapi bahwa Google yakin account telah menjadi target phishing, penyebaran malware, atau peranti peretasan lainnya.
Ref : Tempo.co 07-Jun-2012
Share article:
0 komentar:
Post a Comment
Silakan masukkan komentar anda